Masih hangat dalam ingatan bagaimana negara Yahudi membombardir saudara-saudara kita kaum muslimin di Gaza dan banyak dari mereka wanita dan anak-anak menjadi sasaran empuk berton-ton bahan peledak. Dan dunia Islam hanya menangis…
Lebih kebelakang lagi, masih melekat di dalam ingatan, bagaimana saudara-saudara kita di Fallujah, Irak mendapat perlakuan yg sama dari pasukan kafir. Dengan dalih perdamaian mereka membunuhi wanita-wanita tak berdaya, anak-anak kecil yang berlari dgn kaki-kaki mungilnya mencari perlindungan di balik bangunan-bangunan yang rapuh dan dengan seketika tubuh-tubuh kecil mereka pun koyak, wajah-wajah polos mereka meregang nyawa…
Dan sebelum itu ada Fallujah, perang teluk jilid II, Afghanistan, perang teluk jilid I…dstnya, dstnya.
Potret ummat Islam masa depan.
“Laksana buih lautan”
Belum lagi peristiwa pelecehan Islam melalui kartun Nabi Saw, pelarangan jilbab di negeri-negeri kafir, penistaan Al Qur’an…dlsbnya.
Dan pada setiap kenyataan itu ternyata kita hanya bisa teriak, menghujat dan yang beraksi pun, itu hanya sebatas simbol penolakan spt demonstrasi, boikot, aksi solidaritas…dstnya.
Wahai ummat Islam, tidak sadarkah kita kehinaan dan penindasan mereka thdp kita sampai saat ini tidak lain adalah disebabkan ulah-ulah kita….?!
Kita yang menelantarkan agama Allah, mengangkangi syariat Allah, tidak peduli thdp ancaman-ancaman-Nya, suka mengolok-olok agama sendiri, shalat dijadikan mainan, Al Qur’an dianggap bualan….
Bagaimana ternyata kita lebih bangga dgn kemodernan kita meskipun itu harus mengorbankan Islam…
Bagaimana ternyata kita lebih suka dengan style, model pakaian, cara makan, cara berbicara dstnya meskipun dengannya kita harus mengacuhkan larangan Sang Nabi yang mulia.
“Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk dari mereka.”
Kalau kita mau teriak, teriakilah diri-diri kita…hujatlah kenapa diri ini tidak juga tergugah dengan peristiwa-peristiwa ini…makilah kenapa saya belum mau mempelajari Islam…belum mau mengamalkannya…masih cinta, masih gandrung dengan gaya mereka, budaya mereka, cara hidup, cara berbahasa pun kita lebih bangga dengan bahasa mereka dari pada bahasa Al Qur’an…tuduhlah diri sendiri…alangkah kejamnya engkau terhadap Islam dan muslimin….
“Ingatlah semua ini BUKAN KARENA HEBAT DAN KUATNYA MUSUH-MUSUH KITA, TAPI YANG MAHA KUAT DAN MAHA MELINDUNGI YANG BERPALING DARI KITA.”
Wallahulmusta’an.