الحمد لله الذي جعل الحمد مفتاحا لذكره، وسببا للمزيد من فضله، ودليلا على آلائه وعظمته، لا إله إلا هو يحكم ما يشاء ويفعل ما يريد، يفرج الكروب، ويغفر الذنوب، ويستر العيوب، يعلم خائنة الأعين، وما تخفي الصدور وتكنه القلوب.خلق فسوى، وقدر فهدى، نعمه تترى، وفضله لا يحصى، لا معطي لما منع، ولا مانع لما أعطى، وكل شيء عنده بأجل وقدر مسمى،
والصلاة والسلام على عبده ورسوله محمد وعلى آله الطيبين الطاهرين وأزواجه أمهات المؤمنين، وعن جميع الصحابة والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd!
Ummat Islam, ketahuilah!
Tidak ada kemenangan tanpa ketakwaan! Tidak ada kebahagiaan tanpa ketaatan! Bahkan tidak ada kemuliaan tanpa taufiq dan pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’aala.
Perhatikanlah kepada ibadah puasa yang telah lalu ini, betapa kebahagiaan akan diraih hanya oleh mereka yang mentaati Rab-nya dengan berpuasa, dan kemenangan diraih hanya oleh mereka yang tunduk kepada aturan-Nya.
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
“Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; Kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu Rab-nya.”
Maka begitu pula kehidupan di dunia ini, barangsiapa mencari kebahagiaan, kemuliaan dari selain Islam maka bersiaplah Allah akan campakkan dia!
نحن قوم أعزنا الله بالإسلام فمهما ابتغينا العزة بغيره أذلنا الله
“Kita adalah kaum yang telahAllah muliakan dengan Islam, maka kapan kita mencari kemuliaan dari selain Islam Allah akan hinakan kita.”
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd!
Ummat Islam!
Selamat dan berbahagialah atas sempurnanya Ramadhan, sempurnanya puasa dan tarawih sebulan penuh. Selama itu kita tiada henti mengharap rahmat dan ampunan-Nya. Siang dan malam kita bermunajat, membaca dan mentadabburi firman-Nya. Dan sekarang kita bersama-sama disini berkumpul memuji dan membesarkan Allah akan karunia-Nya yang tiada terhingga berupa ibadah yang agung ini dengan mengharap diterimanya amal ibadah kita.
Ummat Islam, ummat Muhammad!
Tidak ada yang lebih benar janjinya daripada Allah! Tidak ada yang lebih benar perkataannya daripada Allah!
وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا
“Janji Allah adalah benar. Ucapan siapakah yang lebih benar daripada Allah?!”
Lihatlah kepada kisah nabiyallah Musa. Bagaimana Allah telah penuhi janji-Nya kepada sang ibunda saat Dia perintahkan kepadanya untuk menghanyutkan buah hatinya ke sungai.
وأوحينا إلى أم موسى أن أرضعيه فإذا خفت عليه فألقيه في اليم ولا تخافي ولا تحزني إن راده إليك وجاعلوه من المرسلين
“Dan Kami wahyukan kepada ibunda Musa; susuilah dia! Maka kapan kamu mengkhawatirkan keselamatannya hanyutkanlah dia ke sungai dan jangan kamu merasa takut ataupun bersedih hati. Sesungguhnya Aku akan kembalikan dia kepadamu dan menjadikannya diantara para rasul.”
Maka dihanyutkanlah Musa oleh sang ibunda, padahal dia adalah belahan jiwanya. Namun keimanannya kepada Allah telah menjadikannya berhitung diluar teori-teori manusia. Singkat cerita dirawatlah Musa ditengah keluarga yang justru kelak akan menjadi musuhnya!
Ummat Islam!
Tidakkah kita lihat bahwa tipudaya Allah lah yang akan menang?! Kekuasaan Allah tiada terkalahkan bagaimana pun dahsyatnya makar musuh-musuh Islam.
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ
“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (QS. 14:46)
Lihatlah bagaimana manusia yang kelak menghancurkan kerajaan Fir’aun justru Allah giring hingga dibesarkan dalam istana Fir’aun sendiri!
Maka sesampainya Musa di kerajaan ternyata tidak seorang pun mampu menyusuinya, sampai akhirnya dicarilah siapa yang mampu menyusuinya. Hingga kembalilah Musa ke pelukan sang ibunda seperti yang Allah janjikan.
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS. 28:12-13)
Maka apa yang ditakutkan muslimin untuk kebaikan dunia dan akhiratnya, kesejahteraan bagi negeri, negara dan bangsanya apabila Allah telah menjamin bagi mereka itu semua?!
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (QS. 24:55)
Maka yang kita butuhkan, yang ummat ini butuhkan, bangsa dan negara ini butuhkan bukan modal-modal asing, hutang-hutang asing, ketergantungan kepada asing apabila kompensasinya kita harus menggadaikan keimanan kita, apabila kompensasinya kita harus menjual akidah kita dan agama kita!
Ummat Islam!
Seharusnya seorang yang cerdas berpikir. Kenapa Allah terus mencurahkan nikmat-Nya kepada negeri ini, padahal disaat yang sama kemaksiatan merajalela, perzinahan menjadi tontonan, kekufuran dibangga-banggakan sebagai kemajuan, sebagai kecerdasan berpikir. Orang-orang yang menentangnya dituduh ekstremis sedangkan yang membelanya dipuja sebagai kaum toleran!
Belum lama kita disuguhi tontonan sebagian tokoh dan publik figur yang membela kaum lesbian, gay, biseks dan transgender dan sekarang muncul orang-orang yang lantang membela paham komunis.
Adapun tabarruj, perzinahan, pemerkosaan dan perampasan hak-hak serta kemaksiatan lainnya itu semua sudah bukan barang asing di republik ini.
Tidakkah seorang yang berakal berpikir, bahwa sebenarnya Allah Azza wa Jalla tidak lengah atas semua kerusakan dan kemerosotan ini melainkan Dia hanya memberi penangguhan?! Sampai apabila Allah ingin menjatuhkan hukuman Dia akan jatuhi hukuman-Nya dengan sekeras-kerasnya Nau’dzubillahi min dzaalik.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌفَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلا الْكَفُورَ
“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.(kepada mereka dikatakan):”Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Rabb-mu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabb-mu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun”.Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka.Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (QS. 34:17)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;
إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته
“Sesungguhnya Allah benar-benar menangguhkan para pelaku kedzaliman, sampai apabila Allah ingin menghukum mereka Dia tidak melepaskannya.”
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x walillahil hamd!
Kaum muslimin!
Sangat disayangkan, pada saat ummat Islam melaksanakan ibadah Ramadhan kaum kafir dan munafik di negeri ini justru sengaja melukai hati mereka.
Kampanye hitam media kotor yang merupakan kepanjangan tangan salibis dan munafikin seperti tiada henti dalam memojokkan Islam dan muslimin. Dari semenjak isu razia warteg yang berakhir kepada pengkebirian perda-perda islami di berbagai daerah sampai kepada ancaman penindakan terhadap ummat Islam yang sekedar melakukan takbir keliling di Ibukota! Innaalillahi Wa innaa Ilaihi Raaji’un.
Ini semua terjadi disaat syi’ar agama lain diberi kebebasan yang seluas-luasnya! Namun syi’ar Islam seperti hampir tidak ada tempat di republik ini. Fa Hasbunallahu wa ni’mal Wakiil!
Ummat Islam,
Sesungguhnya konspirasi jahat terhadap agama Allah ini bukan hanya sekedar isu nasional semata, melainkan ia merupakan agenda global musuh-musuh Islam dunia sekarang ini.
Konspirasi jahat yang berakhir dengan penindasan dan bahkan pemusnahan saudara-saudara kita di banyak belahan dunia.
Di Suriah, saudara-saudara kita dari masyarakat sipil menjadi bulan-bulanan bom-bom fospor tentara koalisi Asad dan Rusia!
Di Myanmar & Thailand, hak keagamaan saudara-saudara kita dirampas oleh teroris Budha, nyawa mereka direngut hanya karena mereka muslim!
Di Afrika Tengah, nyawa seorang muslim seperti tiada harganya, mereka diburu oleh ekstremis Kristen ibarat anjing gila, bahkan mereka tega mencongkel kedua mata seorang balita hanya karena orangtuanya muslim.
Di Palestina, penderitaan saudara-saudara kita terus berlangsung hingga saat ini tanpa ada pembelaan berarti dari muslimin dunia!
Dan yang terakhir negeri Islam Turkiy dan Arab Saudi yang menjadi sasaran bom teror hanya karena keduanya mulai menampakkan taring dalam membela kepentingan dunia Islam!
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x walillahil Hamd!
Ummat Islam, Ummat Muhammad!
Penting untuk direnungkan. Bahwa lemahnya kita dan berkuasanya orang-orang kafir terhadap muslimin, hanyalah disebabkan dosa-dosa kita sendiri. Yaitu akibat berpalingnya mereka dari agama Allah. Allah Berfirman;
أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata, “Dari manakah datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (dosa) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Qs. Ali Imran: 165)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,
“Kapan berkuasanya orang-orang kafir, adalah disebabkan dosa-dosa kaum muslimin sendiri yang sumbernya adalah lemahnya keimanan mereka. Kemudian apabila mereka bertaubat dengan menyempurnakan keimanan, Allah kembali akan memberikan kemenangan kepada mereka.
Allah berfirman;
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Qs. Ali Imran: 139)
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata,
“Sungguh demi Allah, tidaklah musuh bertindak sewenang-wenang kepadamu kecuali setelah Allah berpaling darimu, maka jangan kamu kira bahwa syaithan yang menang, melainkan Dzat Maha Pelindung yang meninggalkanmu”
Maka tidak ada jalan bagi kembalinya kejayaan Islam, kejayaan ummat selain kembali kepada agama Allah, giat mempelajari Islam, kembali ke surau dan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan Islam dan membela agama Allah Ta’aala.
Mari kita memohon kepada Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang untuk senantiasa menaungi kita semua dalam berkah dan rahmat-Nya dan mengokohkan seluruh kaum muslimin di hidayah dan taufiq-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذَّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ وَسَائِرَ الْأَعْمَالِ إِنَّهُ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظَيْمَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
وَسُبْحَانَكَ الَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.