Berikut pertanyaan yang diajukan kepada Al Imam Al ‘Allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz Rahimahullah tentang mencela Allah, rasul-Nya dan agama-Nya.
Tanya:
Apa hukum orang yang mencaci Allah atau mencaci rasul-Nya atau merendahkan keduanya? Dan apa hukum orang yang mengingkari salah satu dari kewajiban-kewajiban agama atau menghalalkan salah satu yang Allah haramkan? Jelaskan untuk kami perkara ini karena banyaknya orang yang terjatuh kepada keburukan-keburukan ini.
Jawab:
Semua orang yang mencaci Allah Subhanahu wa Ta’aala dengan celaan apa pun atau mencaci Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atau rasul-rasul lainnya dengan celaan apa pun atau mencaci ajaran Islam, atau merendahkan atau mengolok-olok Allah atau rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka ia kafir, murtad dari agama. Yaitu kalau yang melakukan hal ini mengaku muslim (maka dia murtad) berdasarkan ijma’ muslimin dan berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla: ((Katakanlah: Apakah Allah dan ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kalian mengolok-oloknya. Jangan kalian mencari alasan. Kalian telah kufur setelah keimanan kalian)) Qs. At-Taubah: 65-66
Dan Al ‘Allamah Al Imam Abul Abbas Ibnu Taimiyah Rahimahullah telah memaparkan dalil-dalil seputar masalah ini dalam karyanya: Ash-Shaarim Al Maslul ‘Ala Syaatim Ar-Rasul. Maka barangsiapa yang ingin melihat banyaknya dalil dalam perkara ini silahkan dia merujuk kepada kitab ini karena besarnya kandungan faidahnya dan keagungan penulisnya serta keluasan ilmunya akan dalil-dalil syar’i semoga Allah merahmatinya.
Dan begitu pula hukumnya berkenaan dengan orang yang mengingkari salah satu dari perkara yang Allah wajibkan atau dia menghalalkan sesuatu dari apa yang Allah haramkan dari perkara-perkara yang popular /ma’lum minad-diin bid-dharuurah. Seperti orang yang mengingkari wajibnya shalat atau wajibnya zakat atau wajibnya puasa Ramadhan, atau wajibnya haji bagi orang yang mampu, atau wajibnya berbakti kepada kedua orangtua atau yang semisalnya.
Begitu juga orang yang menghalalkan minum khamr atau durhaka kepada orangtua atau menghalalkan harta orang lain atau darah orang lain tanpa alasan yang benar atau menghalalkan riba atau yang semisalnya dari hal-hal yang haram yang dikenal luas / ma’lum minad-diin bid-dharuurah dan disepakati oleh salaf ummat ini, maka orang ini kafir murtad keluar dari Islam jika dia mengaku muslim, (dia murtad) berdasarkan kesepakatan ulama.
Ulama Rahimahullah telah menjelaskan perkara-perkara ini dan perkara lainnya dari pembatal-pembatal keislaman pada bab hukum orang yang murtad. Mereka menerangkan dalil-dalilnya. Maka barangsiapa ingin melihat kepadanya silahkan merujuk kepada bab ini pada kitab-kitab ulama dari (madzhab) Hambali, Asy-Syafi’i, Al Maliki, Al Hanafi dan selain mereka agar ia mendapatkan keterangan yang melegakannya dan mencukupkannya insyaAllah.
Dan tidak boleh seorang pun diberi udzur dengan alasan jahil dalam masalah ini. Karena masalah ini diantara perkara yang popular / ma’lum minad-diin bid-dharuurah di tengah-tengah muslimin dan hukumnya jelas dalam Kitabullah Azza wa Jalla dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Hanya Allah yang member taufik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad dan keluarganya.
|
حكم سب الله عز وجل أو الرسول صلى الله عليه وسلم ما حكم من سب الله أو سب رسوله أو انتقصهما، وما حكم من جحد شيئا مما أوجب الله، أو استحل شيئا مما حرم الله؟ ابسطوا لنا الجواب في ذلك لكثرة وقوع هذه الشرور من كثير من الناس. كل من سب الله سبحانه بأي نوع من أنواع السب، أو سب الرسول محمدا صلى الله عليه وسلم، أو غيره من الرسل بأي نوع من أنواع السب أو سب الإسلام، أو تنقص أو استهزأ بالله أو برسوله صلى الله عليه وسلم فهو كافر مرتد عن الإسلام إن كان يدعي الإسلام بإجماع المسلمين لقول الله عز وجل: قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ * لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ[1] الآية. وقد بسط العلامة الإمام أبو العباس ابن تيمية رحمه الله الأدلة في هذه المسألة في كتابه: (الصارم المسلول على شاتم الرسول)، فمن أراد الوقوف على الكثير من الأدلة في ذلك فليراجع هذا الكتاب لعظم فائدته ولجلالة مؤلفه، واتساع علمه بالأدلة الشرعية رحمه الله. والله ولي التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وسلم. [1] سورة التوبة الآيتان 65 – 66. مجموع فتاوى ومقالات متنوعة الجزء السابع |
Sumber: Majmu’ Fatawa wa Maqaalaat Mutanawwi’ah Juz 7
http://www.binbaz.org.sa/mat/165
