Syi’ah di zaman Al Hasan bin Ali Radhi’allahu ‘Anhu.
Setelah Ali Radhi’allahu ‘anhu wafat, mereka membai’at Al Hasan. Dan ketika Al Hasan dan orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai pembelanya (Syi’ah) pergi untuk memerangi Mu’awiyah Radhi’allahu ‘Anhuma, mereka pun mengkhianati Al Hasan di Sabat-Mada’in. Lalu salah seorang dari mereka yang bernama Sinan Al Ju’fi menikam Al Hasan diperutnya dan menariknya dari kudanya.
Syi’ah di zaman Al Husain bin Ali Radhi’allahu ‘Anhu.
Ketika orang-orang Syi’ah di Kufah mengetahui bahwa Al Husain menolak berbai’at kepada Yazid bin Mu’awiyah, mereka pun menyurati Al Husain dan menjanjikan kepadanya bai’at/kesetiaan dan pembelaan dalam menghadapi Yazid jika ia pindah ke Kufah. Tapi disaat Al Husain menyambut ajakan mereka dan perjalanan ketika itu telah sampai Karbala, mereka pun mengkhianati Al Husain, bergabung dalam barisan Ubaidullah bin Ziyad dan meninggalkan Al Husain seorang diri hingga akhirnya terbunuh bersama mayoritas keluarganya di Karbala.
Syi’ah di zaman Zaid bin Ali bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Disaat Zaid bin Ali dan orang-orang yang mengaku sebagai pembelanya (Syi’ah) melakukan perlawanan terhadap Yusuf bin Umar, mereka membatalkan bai’at kepada Zaid dan menyerah kepada Yusuf bin Umar diwaktu perang sedang sengit-sengitnya, hingga terbunuhlah Zaid.
Seperti inilah perbuatan orang-orang yang mengaku Syi’ah (pembela) terhadap tokoh-tokoh yang mereka elu-elukan (bela). Lantas bagaimana kiranya sikap mereka terhadap pihak-pihak yang memang mereka benci? Waspadalah!!