Balasan Setimpal Untuk Seorang Usamah Athoya Utaibi (Syaikh) Akibat Kejahatannya Terhadap Salafiyin
Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para shahabat beliau dan orang-orang yang setiap mendakwahkan tauhid dan sunnah hingga akhir zaman. Amma ba’du;
Tidak banyak yang kenal dengan sosok kita yang satu ini : Usamah Athoya, kecuali yang dekat dengan Ust Dzulakmal Abul Mundzir karena dialah yang paling sering menyebut-nyebut sosok ini dengan panggilan Syaikh Usamah Athoya, seingat saya. Namun belakangan nama ini sempat santer di tanah air terkhusus saat sedang meruncingnya fitnah antara pihak Ust Ba’abduh dkk dengan Ust Dzulqarnain dkk yang berakhir dengan lahirnya surat rujuk/tobat dari Ust Dzulqarnain yang hingga detik ini belum dia cabut.
Tapi siapakah sebenarnya orang ini? Dan kenapa pula salafiyin di tanah air begitu mudah percaya kepada setiap orang yang datang dari luar negeri sedangkan tidak dikenal kedudukannya sebagai ulama yang kokoh kecuali bagi segelintir orang-orang yang syadz (ganjil).
Demikianlah, ternyata duat yang sering menggembar-gemborkan atsar “Sesungguhnya ilmu ini agama, maka lihatlah dari siapa kamu ambil agamamu!” dia juga yang lepas kontrol mengambil dari sembarang orang!!
Usamah Athoya Utaibi pada tahun 2007 pernah dipanggil ke Mahkamah Syar’iyah dengan tuduhan pencemaran nama baik dan menuduh seorang ulama tanpa bukti dengan tuduhan “teroris” dan ia pun dijatuhi hukuman penjara dan cambuk sebanyak 150 x. Selain itu Usamah dikenal tajam lisan kepada duat bahkan kepada beberapa ulama kibar. Dia pernah menyerang dengan lisannya Syaikh Allamah Abdul Karem Al Khudair, Syaikh Allamah Abdullah Jibrin, Syaikh Allamah Abdurrahman Barrak dan bahkan Mufti Kerajaan Asy-Syaikh Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh tidak selamat dari lisannya.
Apakah kepada orang seperti ini kita serahkan hitam putih dakwah kita wahai salafiyin?!
Oleh karena itu sejak 2013 Asy-Syaikh Al Allamah Abdul Aziz Ar-Rajhi telah menjarh dia saat seseorang melaporkan bahwa orang ini melarang belajar kepada Asy-Syaikh Abdurrahman Al Barrak. Asy-Syaikh Allamah Abdul Aziz Ar-Rajhi memuji Asy-Syaikh Allamah Abdurrahman Al Barrak dan mencela Usamah Uthoya, beliau mengatakan: Syaikh Abdurrahman Al Barrak tidak ada padanya catatan apa pun, tapi Abu Umar ini (Usamah Athoya) dia yang memiliki catatan dan kekeliruan-kekeliruan….jangan dengarkan ucapan orang ini. Lihat: http://www.al-afak.com/showthread.php?t=10046
Dan diantara celaan paling mutakhir terhadap orang ini adalah celaan Asy-Syaikh Ubaid Al Jabiri tertanggal 11 Muharram 1436 H. http://goo.gl/V77lSs
Beliau mengatakan bahwa orang ini: Kaddzab / seorang pendusta. Jangan tertipu dengannya dan jangan sampai tertipu dengan orang yang memujinya!
Terakhir, semoga dengan pelajaran ini Salafiyin dapat mengambil hikmah untuk tidak mudah percaya kepada siapa pun yang bicara tentang fitnah meski datang dari Arab atau bahkan datang dari sisi Syaikh Rabe sekali pun, seperti yang akan pemirsa baca dibawah ini bahwa Usamah Athoya orang yang berani mencatut nama Asy-Syaikh Rabe dalam mengacaukan dakwah salafiyah di Aljazair.
Berikut penilaian beberapa ulama tentangnya:
1. Asy-Syaikh Rabi Al Madkhali : Mughaffal aw Mutahawwir (tidak cermat & urakan)
2. Asy-Syaikh Ubaid Al Jabiri : Orang ini lemah, kurang cermat, lemah dan tidak layak karena suka terlibat dalam setiap urusan. Bukan sandaran.
3. Prof. Doktor Ahmad Bazmul : Al Utaibi orang yang menampakkan salafiyah dan aku peringatkan Asy-Syaikh Rabi dari orang ini berkali-kali. Dan sikapnya yang berulang menunjukkan hal ini yaitu bahwa orang ini halaby. Dan aku sendiri mentahdzir dari Al Utaibi. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Asy-Syaikh Rabe, aku katakan : Orang ini diantara dua kemungkinan : Orang ini lalai, ngawur, tidak sadar apa yang keluar dari kepalanya. Maka sepantasnya dia tidak ikut terlibat dalam fitnah ini. Atau kemungkinan kedua orang ini membuat makar, jahat, mempermainkan salafiyin seperti sikap Al Halabi dari fitnah Al Ma’ribi dan Al Maghrawi, berpura-pura bersama salafiyin kemudian menghempaskan mereka.
4. Asy-Syaikh Abdul Hamid Al Arabi : Dia berdusta kepada murid-murid kami di Al Jazair dan dia menukil dari Asy-Syaikh Rabe tentang saya hukum yang keji: Abdul Hamid seorang pendusta / kadzdzab! Dan ketika kami periksa ternyata ucapan itu dari kantong dia sendiri dan tidak ada asal-usulnya. Bahkan Asy-Syaikh Rabe tidak pernah mengucapkannya sama sekali dan lebih jauh lagi, tidak pernah terlintas dibenaknya. Dan saya siap menjelaskan buktinya. Lalu orang ini mencoba cuci tangan dan mengatakan : saya keliru dan saya siap untuk meralatnya. Allahulmusta’an.
Usamah Al Utaibi pertama-tama berdusta atasnama Asy-Syaikh Rabe, kemudian terbongkar, lalu berdusta atasnama Asy-Syaikh Abdullah Al Bukhari. Dan ketika Asy-Syaikh Abdullah Al Bukhari berlepas diri dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya dia pun kembali dan menampakkan penyesalan dan mengaku keliru dan penyakit-penyakit seperti ini. Orang ini bagiku kadzdzab / pendusta. Ingin merusak murid-murid kami di Al Jazair, lalu Allah bongkar dia. Sungguh benar penilaian Asy-Syaikh Ubaid : Orang ini lemah, kurang cermat, lemah dan tidak layak karena suka terlibat dalam setiap urusan. Bukan sandaran.
Usamah Al Utaibi menyelisihi apa yang dikatakan Al Allamah Rabe terhadap muridnya Abdul Hamid Al Arabi saat beliau ditanya, bahwa orang-orang mengatakan: Sebentar lagi Asy-Syaikh Rabe akan mentahdzir Abdul Hamid. Beliau berkata: Wahai Abdul Hamid, aku tidak suka orang berbicara tentang kamu, bagaimana aku berbicara tentangmu?!
Dai ini (Al Utaibi) yang datang ke Al Jazair belakangan dan kami membelanya ketika sebagian teman kami mengkritisinya sebenarnya lebih pandai dari saya. Ketika ada yang mengatakan orang ini pemicu fitnah, kami membelanya. Karena kami berbaik sangka kepadanya. Adapun setelah Al Fadhihah(terbongkar) yang mana tulisan ini kami sebar di Kullsalafiyin, tidak lagi tersisa pada diriku baik sangka tentang orang ini.
Maka aku katakan: Orang ini banyak merusak di internet, semoga Allah memberi hidayah kepadanya.
Aku katakan: Dia telah berbuat jahat kepada dirinya dengan kejahatan yang sangat buruk. Dia berdusta atasnama kami, tapi bersamaan dengan itu dia membuat ceramah dari tulisan kami Al Amn wa Hajatul Basyariyah Ilaih. Bahkan judul ini dia jadikan sebagai judul ceramahnya yang ia sampaikan di Baskarah di bawah naungan Jam’iyyah Najah yang sebenarnya jauh dari najah (kemenangan).
Dai ini yang pernah datang ke Al Jazair pada akhir Syawwal 1432 H telah disambut oleh penduduk Al Jazair. Mereka membuka pintu-pintu rumahnya dan menyertainya sepanjang dakwahnya disini. Mereka juga membelanya. Tapi belakangan orang ini membalas kebaikan dengan fitnah-fitnah dan perpecahan dan berdusta atasnama guru mereka Al Allamah Rabe dan menukil darinya perkatan yang tidak pernah diucapkan olehnya tentang muridnya sendiri, Abu Abdil Bari Abdul Hamid Ahmad Al Arabi Al Jazairi.
Sumber : http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=31761