Dan tidak diragukan lagi bahwa kebanyakan pengikut Abdullah bin Saba dari orang-orang Sabaiyyin, Majusi, Yahudi dan para munafikin telah bergabung ke dalam barisan Ali Radhiallahu ‘Anhu dengan “baju” pendukung Ali (syiah Ali). Sebagaimana sebagian dari mereka juga bergabung ke dalam barisan Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu. Akan tetapi mereka (pada hakikatnya) bukan dari kelompok Ali dan bukan dari kelompok Mu’awiyah, melainkan sebuah gerakan tersendiri dari kelompok pengacau yang memiliki pemikiran-pemikiran sendiri dan akidah-akidah sendiri dan tujuan serta kepentingan sendiri.
Kelompok inilah yang dahulu membuat kerusakan dan selalu menyulut api peperangan setiap kali dua kelompok ingin melakukan perdamaian dan persatuan.
Dari kelompok inilah lahir fitnah Khawarij yang mengkafirkan Ali, Utsman dan Mu’awiyah sekaligus. Karena tujuan mereka bukan hanya menjatuhkan Kekhalifahan Utsman dan mengompori manusia untuk membencinya (saja), melainkan tujuan utama mereka adalah menumbangkan Daulah Islam dan menghentikan ekspansi-ekspansi serta penaklukan neger-neger baru.
Oleh karena itu ketika mereka berhasil menyulut fitnah diantara kaum muslimin dan memprovokasi mereka untuk melawan khalifah yang ketiga serta memecahbelah kaum muslimin dan memporakporandakan persatuannya, mereka beralih kepada Ali persis seperti apa yang mereka perbuat terhadap Utsman.
Tidak ada yang mengingkari bukti sejarah ini selain orang-orang yang sombong atau membantah tanpa ilmu dan bashirah.
Dinukil dari kitabSyi’ah dan Tasyayyu’ karya Asy-Syaikh Ihsan Ilahi Dzahir