Pertanyaan; Apa kedudukan hadits; “Negeri orang-orang Romawi akan jatuh dengan tahlil dan takbir.
Jawab; Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah dan kepada keluarga beliau dan para shahabatnya. Amma ba’du;
Hadits yang ditanyakan diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata; “Tahukah kalian sebuah negeri sebagiannya di darat dan sebagian lainnya di laut? Para shahabat menjawab; Tahu ya Rasulullah! Beliau melanjutkan; “Tidak akan datang kiamat sampai negeri itu diperangi oleh tujuh puluh ribu pasukan dari Bani Ishaq. Maka apabila mereka mendatanginya, mereka berkemah, tidak memeranginya dengan senjata dan melemparinya dengan tombak. Mereka berkata; Laa ilaaha Illallah, Allahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagiannya. Tsaur berkata; Aku tidak mengetahuinya selain ia mengatakan bagian di lautan. Kemudian mereka berkata; Laa ilaaha Illallah, Allahu Akbar, makaa jatuhlah bagian lainnya yang tersisa. Kemudian mereka berkata lagi yang ketiga; Laa ilaaha Illallah, Allahu Akbar, maka dibentangkan untuk mereka (jalan) dan mereka memasukinya sehingga mendapatkan rampasan perang. Dan ketika mereka sedang membagikan rampasan perang, tiba-tiba datang kepada mereka seseorang berteriak mengatakan; Sesungguhnya Dajjal telah keluar, lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan pulang.”
Madinah ini adalah Konstantinopel yang sekarang dikenal dengan Istanbul salah satu dari kota-kota di Turki. Sedangkan dahulu dikenal dengan Bizantium. Kemudian ketika Konstantin Agung menjadi raja Romawi, ia membangun tembok mengelilinginya dan menamakannya dengan Konstantinopel dan menjadikan negeri ini sebagai ibukota kerajaannya. Negeri ini punya teluk dari arah laut yang mengitarinya dari dua sisinya timur dan utara, sedangkan kedua sisi lainnya barat dan selatan di laut seperti yang diterangkan dalam Mu’jam Al Buldan, karya Yaqut Al Hamawi.
Konstantinopel jatuh dengan jalan perang melalui tangan Sultan Muhammad Al Fatih. Adapun jatuhnya peristiwa jatuhnya Konstantinopel tanpa perang belum terjadi. Asy-Syaikh Ahmad Syakir berkata; Jatuhnya Konstantinopel yang dijanjikan dalam hadits akan terjadi pada masa yang akan datang, sebentar lagi atau masih lama, hanya Allah yang mengetahui. Kejatuhannya yang kedua inilah futuh yang sesungguhnya yaitu ketika muslimin telah kembali kepada agama mereka yang sebelum ini mereka abaikan.
Adapun jatuhnya Konstantinopel melalui bangsa Turki yang terjadi sebelum ini ia adalah pembuka bagi futuh yang lebih besar. Kemudian negeri ini lepas kembali dari kekuasaan muslimin sejak pemerintahannya mengungumkan ia bukan pemerintahan islami atau berlandaskan agama. Dan semenjak mereka berkomplot dengan orang-orang kafir para musuh Islam dan memerintah bangsanya dengan hukum-hukum buatan yang kafir. Dan kelak negeri ini akan kembali jatuh dengan futuh (kemenangan) islami, insyaallah sebagaimana dijanjikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” -selesai.
Wallahua’lam.