Pertanyaan ketiga dari fatwa no 17749
Pertanyaan (3): Terjadi perselisihan antara kami para penuntut ilmu, seputar masalah iqamatul hujjah kepada orang yang menyimpang dalam perkara pokok-pokok agama. Sebagian mengatakan: Semua orang jahil diberi udzur karena jahil dan pada semua perkara, tidak ada bedanya antara perkara pokok dan cabang, dhahirah dan khafiyah (jelas & samar). Dan sebagian lainnya mengatakan: Orang itu diberi udzur karena jahil, tapi dalam perkara khafiyah (samar). Adapun memberi udzur karena jahil dalam perkara pokok, tidak. Karena tidak ada udzur bagi orang yang menyekutukan Allah dan beribadah kepada selain-Nya dari kuburan-kuburan, batu-batu dan pohon. Karena tidak ada celah bagi seorang muslim jahil akan hal ini. Kapan seorang muslim melakukan syirik akbar, dia bukan orang islam. Adapun perkara-perkara yang samar / khafiyah, kami meyakini seseorang diudzur kalau jahil, sampai ditegakkan padanya hujjah risaliyah. Mana yang benar dan hak dalam masalah ini, beri kami jawaban semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.
Jawab: Yang benar adalah tidak ada udzur bagi siapa pun yang tidak mengetahui pokok-pokok islam dan kaidah-kaidahnya apabila Al Qur’an telah sampai kepadanya, (tahu) nabi telah diutus, berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla : ((Dan diwahyukan kepadaku Al Qur’an ini agar aku beri peringatan kepada kalian dengannya dan orang-orang yang sampai kepadanya (Al Qur’an ini))) dan firman-Nya : ((al-Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan agar mereka mendapat peringatan dengannya )) dan ayat-ayat yang serupa. Adapun perkara-perkara furu’ yang seringkali samar hukumnya, masalah ini kejahilan adalah udzur sampai ditegakkan padanya hujjah berdasarkan hadits-hadits yang datang seputar ini. Hanya kepada Allah kita mohon taufik.
Lajnah Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta’
Bakr Abu Zaid (anggota),
Abdul Aziz Alu Syaikh (anggota),
Shalih Al Fauzan (anggota),
Abdul Aziz bin Baz (ketua)
=====================================================================================================
السؤال الثالث من الفتوى رقم ( 17749 )
س 3 : اختلفنا نحن جماعة من الطلبة ، في مسألة إقامة الحجة على المخالف ، في مسألة أصول الدين . فقال بعضنا : إنه يعذر بالجهل كل إنسان جاهل ، وفي كل المسائل لا نفرق بين الأصول والفروع الظاهر والخفي . وقالت طائفة : بأنه يعذر بالجهل ، ولكن في الأمور الخفية ، أما أن نعذر بالجهل في الأصول فلا ، إذ إنه لا عذر لمن أشرك بالله تبارك وتعالى وعبد غيره من القبور والأحجار والشجر ، إذ لا يسع مسلما الجهل بهذا ، وأنه إذا فعل ليس بمسلم ، أما الأمور الخفية فنعم فيها العذر بالجهل ، حتى تقام الحجة الرسالية . فما هو الحق والصواب في المسألة ؟ أفتونا جزاكم الله خيرا .
ج 3 : الصواب أنه لا يعذر أحد في عدم معرفة أصول الإسلام وقواعده ممن بلغه القرآن وبعث الرسول صلى الله عليه وسلم لقول الله عز وجل : { وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ } وقوله سبحانه : { هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ } وما جاء في معناهما من الآيات ، أما المسائل الفرعية التي قد يخفى حكمها ، فهذه يعذر فيها بالجهل حتى تقام عليه الحجة ؛ لأحاديث كثيرة وردت في ذلك .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو … عضو … عضو … الرئيس
بكر أبو زيد … عبد العزيز آل الشيخ … صالح الفوزان … عبد العزيز بن عبد الله بن باز
(فتاوى اللجنة الدائمة – المجموعة الثانية 1/419)