Pendapat Manakah yang Benar?

Pertanyaan dijawab oleh Asy-Syaikh Al Allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz -Rahimahullah-

Tanya:

Terjadi perselisihan antara dua orang seputar masalah mengkafirkan orang yang thawaf keliling kuburan dan istighatsah dengannya. Sebagian mereka mengatakan, sesungguhnya perbuatan ini adalah kesyirikan tanpa perdebatan, tapi pelakunya diberi toleransi (udzur) karena kejahilannya akan perkara tauhid. Sebagian lainnya mengatakan, orang yang istighatsah kepada selain Allah ini kafir dan tidak diberi udzur karena kejahilannya akan perkara tauhid. Akan tetapi (seseorang) diberi udzur dalam perkara furu dan perkara fikih.

Pertanyaannya: Manakah dari dua pendapat ini yang benar?

Jawab:

Yang benar adalah ucapan orang yang mengatakan, bahwa perkara ini tidak diberi udzur. Karena ini adalah perkara-perkara yang besar termasuk pokok-pokok agama. Dan ia merupakan prioritas dakwah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebelum shalat, puasa, zakat dan selainnya.

Maka perkara pokok-pokok agama, kejahilan bukan udzur bagi orang yang tinggal ditengah-tengah muslimin, mendengar Al Qur’an, mendengar hadits-hadits. Beristighatsah dengan penghuni kubur, bernadzar untuknya, memanggil-manggil namanya dan meminta kepada mereka kesembuhan dan pertolongan, semua ini termasuk kesyirikan paling besar kepada Allah Azza wa Jalla.

Allah Subhanahu wa Ta’aala berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia:

وَمَن يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِندَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

((Dan barangsiapa menyembah ilah yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhgnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung)). (QS. 23:117) Allah sebut mereka orang-orang kafir karena perbuatannya.

Dan Allah berfirman:

ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ إِن تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

((…demikian itulah Allah Rabb-mu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kesyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui)). (QS. 35: 13-14) Allah namakan doa mereka kepadanya sebagai kesyirikan.

Dan Allah Ta’aala berfirman; ((…maka jangan kalian seru disamping Allah apa pun juga)) (Qs. Jin: 18)

Dan Allah Ta’aala berfirman; ((Dan jangan kalian seru selain Allah dari apa-apa yang tidak memberimu manfaat dan tidak mencelakakanmu. Jika kamu lakukan maka sesungguhnya kamu ketika itu termasuk orang-orang yang dzalim)) (Qs. Yunus: 106)

Maka orang-orang dzalim adalah para musyrikun, kapan kedzaliman disebut mutlak maka maksudnya kesyirikan seperti firman Allah; ((Sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kedzaliman yang besar)) (Qs. Luqman; 13)

Dan begitu pula thawaf keliling kuburan, apabila (seseorang) thawaf mendekatkan dirinya dengan thawafnya kepada penghuni kubur maka ia seperti apabila ia menyeru dan istighatsah dengannya, jadi syirik besar. Adapun apabila ia thawaf dengan anggapan bahwa thawaf di kubur merupakan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, maksud dia mendekatkan diri kepada Allah, seperti orang-orang thawaf di Ka’bah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dengannya, bukan maksudnya (mendekatkan diri) kepada mayyit, maka ini termasuk kebid’ahan dan termasuk sarana-sarana kepada kesyirikan yang diharamkan dan berbahaya. Akan tetapi kebanyakan orang yang thawaf di kuburan-kuburan ia mendekatkan (dirinya) kepada penghuni kubur dengan thawafnya itu dan ingin mencari pahala dan syafaat dari mereka dan ini adalah syirik besar, seperti menyerunya. Kami mohon kepada Allah keselamatan.

http://www.binbaz.org.sa/mat/4203

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *