Puasa Arafah Pada Hari Jumat?

Al-Hafidzh Ibnu Hajar ditanya tentang puasa hari Arafah jika bertepatan dengan hari Jumat, apakah hukumnya makruh atau tidak?

Beliau menjawab:
Tidak makruh. Bahkan ia (puasa Arafah) hukumnya tetap sunnah. Alasannya adalah bahwa larangan berpuasa pada hari Jumat hukumnya adalah makruh, bukan haram. Sedangkan anjuran berpuasa hari Arafah menunjuk kepada makna sunnah muakkadah. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberi izin kepada yang biasa melakukan puasa di luar bulan Ramadan untuk berpuasa di hari syak (keraguan; apakah termasuk Ramadan atau bukan), kendati larangan berpuasa pada hari syak dalam pandangan mazhab kami (Syafi’iyah) menunjuk kepada pengharaman. Maka, tidak terdapat hukum istihbab untuk berpuasa di hari-hari tersebut secara khusus. Jadi, jika sekiranya dibolehkan berpuasa di hari syak bagi siapa saja yang terbiasa berpuasa, sekalipun pelarangannya berstatus haram, maka, tentunya bolehnya berpuasa hari Arafah meski bertepatan dengan hari Jumat, dan larangan berpuasa di hari Jumat adalah makruh, adalah lebih utama. Ini juga diperkuat oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Dan sebaik-baik puasa adalah puasa Nabi Daud; Beliau berpuasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” Di mana hadis tadi meniscayakan terjadinya puasa di hari Jumat tanpa berpuasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya dalam setahun. Silakan dicermati!

Lalu saya mendapati hadis Abu Hurairah dalam Shahih Muslim yang berbunyi: “Janganlah mengkhususkan malam Jumat dari malam-malam lain dengan qiyamullail, dan jangan pula mengkhususkan berpuasa di hari Jumat di antara hari-hari lainnya, kecuali jika ada (bertepatan dengan) hari tertentu (yang dianjurkan padanya untuk berpuasa).” Nah, pengecualian pada hadis tadi sejalan dengan apa yang telah saya uraikan sebelumnya secara inferensial.

Ajwibah al-Hafidzh Ibn Hajar (Dicetak bersama kitab al-Imta’ bi al-Arba’in al-Mutabaayinah al-Samaa’ yang juga ditulis oleh Ibnu Hajar), Hlm. 123, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Cet. Pertama, Th. 1997.

 

Alih Bahasa: Alee Masaid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *