Pertanyaan: Seorang penanya dari Maroko berkata: Wahai Fadhilatus Syaikh, semoga Allah menjagamu. Para pemuda di tempat kami berselisih tentang perkara ada tidaknya udzur bil jahl (memberi toleransi karena jahil). Karena ada ikhwah yang mengingkari perselisihan yang terjadi diantara ulama…dan ikhwah lain yang memboikot pihak yang tidak memberi udzur karena kejahilan dengan alasan mereka telah terjatuh kepada manhaj takfir. Kelompok ini memaksa orang lain ikut memboikot mereka (pihak yang tidak memberi udzur).
Apakah jika aku menjauhi fitnah ini dan tidak ikut memboikot siapa pun aku telah keliru? Atau apa sikap yang seharusnya dalam menghadapi fitnah yang berat ini?
Jawaban:
Oleh: Asy-Syaikh Utsman bin Abdillah As-Salimy
Semoga Allah memperbaiki para pemuda itu. Ini termasuk dari cobaan-cobaan yang mereka larut disana. Yang wajib atas mereka adalah belajar sebelum saling boikot, belajar ilmu syar’i menurut metode ulama dan banyak membaca kitab-kitab tauhid dan tafsir Al Qur’an juga seperti tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Jarir dan Syinqithi.
Udzur bil Jahl terdapat pada perkara akidah dan selainnya dari amalan-amalan. Allah Ta’aala berfirman;
وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا
“Dan Kami tidak mengazab (seorang pun) sampai kami utus (kepadanya) seorang rasul.”
Dan Allah Ta’aala berfirman;
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُم مَّا يَتَّقُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.” (QS. 9:115)
Maka disana ada beberapa perkara dalam masalah akidah yang barangsiapa melanggarnya terkadang diberi udzur. Apakah karena dia tidak memahami, atau keterangan tidak sampai kepadanya.
Sampai orang kafir yang tidak sampai kepada mereka dakwah ini, mereka diuji pada hari kiamat. Dan ini menunjukkan sempurnanya keadilan Allah. Allah Azza wa Jalla berkata kepada mereka; “Pergilah kalian, masuk ke neraka.” Maka siapa dari mereka yang patuh, Allah berkata kepadanya, “Kalau begitu anda berarti orang yang taat (di dunia).” Maka Allah masukkan dia ke dalam surga sebagai karunia dari-Nya. Tapi jika dia tidak patuh masuk ke neraka, padahal Allah yang telah memerintahkan dia. Allah berkata; “Kalau begitu jika risalah-Ku sampai kepadamu (di dunia) dari para rasul-Ku, kamu tentu menolak perintah mereka.” Maksudnya, kalau perintah langsung dari Allah saja kamu tolak, sudah bisa dipastikan kamu akan menolak perintah para rasul. Maka orang ini dilemparkan ke neraka.
Apabila orang ini hidup di tengah-tengah kaum muslimin, misalnya dia sujud kepada berhala atau mengingkari (wajibnya) shalat, orang ini kafir, tidak ada udzur. Karena dia tinggal di tengah-tengah kaum muslimin. Akan tetapi secara umum, disana ada perkara-perkara padanya ada udzur karena jahil. Maka harus seperti ini. Oleh karena itu kami nasihatkan para pemuda untuk saling bersaudara dan menjauh dari saling boikot, bermusuhan. Barakallahu fikum.
Sikapmu, semoga Allah memberkatimu, sudah baik. Kamu tidak memboikot siapa pun (dari kelompok yang berselisih). Bahkan sepatutnya anda menjadi penengah diantara mereka dan mengajak mereka untuk sabar dan dewasa. Kamu tinggal di negeri tersebut, negeri yang sebenarnya banyak terjadi disana kerusakan, problema. Kalian wahai Ahlussunnah, bekerjasamalah dalam kebaikan. Perkara yang kalian perselisihkan, tanyakan kepada ulama. Bilang kepada mereka, kami berselisih dalam perkara ini, siapakah yang benar? Bukan (malah) saling boikot, saling bermusuhan. Bisa jadi ada ditengah kalian intel-intel yang bekerja mencabik-cabik kekuatan kalian. Karena musuh-musuh Islam sangat giat memecah belah (barisan) pemuda salafy, barisan muslimin. Sampai ahlulbid’ah sekalipun, musuh-musuh Islam sangat berambisi memecah belah barisan mereka juga. Maka kita minta kepada Allah taufik dan bimbingan.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=7DzvYwiY7YY
Lihat juga artikel Menuduh Orang yang Mengkafirkan Penyembah Kubur sebagai Takfiri Khawarij : http://www.tauhidfirst.net/asy-syaikh-ar-rajihi-hukum-menuduh-orang-yang-mengkafirkan-penyembah-kubur-sebagai-takfiri-khawarij/
————————–
بسم الله
سائل من المغرب : فضيلة الشيخ حفظكم الله اختلف الشباب عندنا في قضية العذر بالجهل وعدمه ، إذ أن هناك إخوةٌ ينكرون هذا الخلاف الحاصل بين العلماء .. وهناك من يهجر من لا يعذُر بالجهل بحجة أنهم واقعون في منهج التكفير ويلزمون الغير بهجرهم ، فهل إن اعتزلت الفتنة ولم أهجر أحدا أكون مخطئا أو ما موقفي من هذه الفتنة الشديدة ؟
الشيخ عثمان السالمي حفظه الله :
الله يصلح الشباب هذا من المحن التي يخوضونها، فالواجب عليهم أن يتعلموا قبل أن يتهاجروا أن يتعلموا العلم الشرعي على طريقة أهل العلم وأن يكثروا القراءة من كتب التوحيد وفي تفسير أيضا القرآن الكريم لابن كثير وابن جرير والشنقيطي .
العذر بالجهل هذا واقع في العقيدة وفي غيرها من الأعمال قال الله عز وجل [ وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا ] فيقول سبحانه وتعالى [ وما كان الله ليضل قوما بعد أن هداهم حتى يبين لهم ما كانوا يتقون ] فهناك بعض المسائل في العقيدة قد يعذر صاحبها إما لعدم فهمه وإما لعدم البلاغ له طيب .
حتى الكفار الذين ما بلغتهم الدعوة يمتحنون يوم القيامة وهذا من تمام عدل الله ، أن الله عز وجل يقول لهم : اذهبوا فادخلوا النار فمن أراد أن يدخل النار قال إذن أنت كنت طائعا فيدخله الجنة بفضله وإذا أبى أن يدخل النار والله قد أمره يقول إذن لو كان بلغك رسالتي عن رسلي لرددت أمرهم إذا كنت يعني إذا رددت أمر الله مباشرة فامر الرسل أيضا من باب أولى فيقحم في النار طيب .
إذا كان هذا الشخص بين المسلمين مثلا وسجد للصنم أو أنكر الصلاة هذا كافر ما يعذر لأنه في أوساط المسلمين لكن في الجملة هناك مسائل فيها العذر بالجهل طيب .
فلا بد من هذا فننصح الشباب بالتآخي والابتعاد عن المهاجرة والمخاصمة طيب بارك فيكم .
أنت موقفك بارك الله فيك جيدا أنت لا تهجر هؤلاء ولا هؤلاء بل ينبغي ان تكون مصلحا بينهم وأن تدعوهم إلى الصبر والحلم و أنتم في ذلك البلد بلد في الحقيقة كثر فيه الفساد وكثرت فيه المشاكل أنتم يا أهل السنة تعاونوا على الخير والمسألة التي اختلفتم فيها اسألوا أهل العلم قولوا اختلفنا في هذه المسألة فع من الحق ؟ طيب ليش تتهاجرون وتتقاطعون وقد تدخل فيكم المخابرات من أجل أن تشتت شملكم فأعداء الإسلام حريصون على تفريق الشباب السلفي والمسلم حتى أهل البدع هم يحرصون على تفريقهم أيضا فنسأل الله التوفيق والرشاد .
منقول