Waktu

waktu

Waktu

 

Waktuku berlari menyeret paksa impianku

Tercecer banyak di perempatan dan sela-sela jalan

 

Gang-gang sempit lagi kumuh

Anak-anak jalanan berbaju lusuh

 

Lampu-lampu merah yang tak lagi menyala

Loper-loper koran disesaki penjaja

 

Ibu-ibu uzur berebut recehan

Mengais sisa-sisa penuh tekanan

 

Harapanku…

Kucari Engkau diantara potret kehidupan

Kusirami Engkau tapi yang ada hanya tetesan

Lenganku lemah…

Jari-jemari yang tak kuat lagi menggenggam

Mataku semakin sayu tak usahlah kuangkat

 

Buang sudah semua makeup kepalsuan

Campakkan jauh-jauh gemuruh anak musuh

 

Harapanku…

Waktuku tlah usang impianku tak mengejar

Engkaupun terjebak diriuh-rendah keributan

 

((Barangsiapa yang kurang amal perbuatannya, nasabnya tidak mampu menolongnya)) (Hadits)

 

Jafarsalih, Bekasi 19.12.12

Penjelasan:

Puisi ini menggambarkan seorang muslim ditengah riuh-rendah kehidupan. Berharap mendapat ampunan tapi amalannya kurang karena sibuk bekerja mencari uang. Ditengah kesibukan dia sering disergap bisikan syaithan, tapi dia tetap berupaya meski tidak banyak yang bisa dia perbuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *