Termasuk firqah Murji’ah adalah firqah yang muncul di zaman ini. Firqah ini menyebar dengan sangat banyak disebabkan kamuflase mereka yang bersembunyi dibalik baju salafi dan sunnah. Mereka mengelabui manusia bahwa mereka berada di atas manhaj salaf dalam bab iman dan bab-bab akidah lainnya. Mereka mengatakan bahwa iman adalah ucapan, perbuatan dan keyakinan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Tapi pada hakikatnya mereka mengeluarkan amalan anggota badan dari hakikat iman dengan mengatakan bahwa amalan anggota badan adalah syarat sempurnanya iman, bukan rukun atau bagian dari keimanan. Sehingga bagi mereka orang yang meninggalkan amalan anggota badan seluruhnya tidak menjadi kafir dan tidak keluar dari keimanan. Orang yang tidak shalat, tidak berzakat, tidak puasa dan tidak pergi haji, melainkan sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat saja menurut mereka orang ini beriman dengan iman yang kurang.
Syaikh Al Fauzan hafidzahullah berkata pada ta’liq nya terhadap kitab Nuniyah Ibnul Qayyim: Murji’ah ada 4 golongan;
– Kelompok pertama adalah ghulat Murji’ah. Mereka adalah Jahmiyah yang mengatakan iman itu cukup dengan sekedar ma’rifat.
– Kelompok kedua adalah Al ‘Asya’irah. Mereka adalah kelompok yang mengatakan bahwa iman hanya pembenaran dengan hati sekalipun seseorang tidak mengucapkan dengan lisannya. Iman tidak cukup dengan sekedar ma’rifat.
– Kelompok ketiga adalah Al Karramiyah yang mengatakan bahwa iman adalah ucapan dengan lisan walaupun seseorang tidak meyakini dengan hatinya.
– Kelompok keempat adalah Murji’ah fuqaha’ yang mengatakan bahwa iman adalah ucapan dengan lisan dan keyakinan dengan hati, adapun amalan anggota badan tidak termasuk ke dalam hakikat iman.
Dan disana ada kelompok kelima, ia muncul belakangan. Mereka adalah yang mengatakan bahwa amal anggota badan adalah syarat sempurnanya keimanan yang wajib atau mustahab. -selesai.
Beliau menjadikan firqah kelima diantara firqah-firqah Murji’ah.
Pendiri firqah kelima ini adalah Muhammad bin Nuh Najati yang populer dikenal dengan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Beliaulah yang membuat pondasi-pondasi irja’ bagi orang-orang yang datang setelahnya. Kemudian darinya orang-orang mengambil mazhab ini. Tentang hal ini Syaikh Al ‘Allamah Al Fauzan berkata dalam sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya pada bulan Dzulqa’dah tahun lalu.
Beliau ditanya; Kami ada pertanyaan wahai Syaikh, semoga Allah menjaga Anda. Tersebar sebuah rekaman Anda di Youtube bahwa Anda mengatakan tentang Albani bahwa padanya terdapat irja’.
Syaikh menjawab; Iya, bukan sekedar padanya terdapat irja’, tapi mazhabnya irja’ dan irja’ tersebar disebabkan olehnya. -selesai.
Diantara dai irja’ yang paling menonjol di zaman ini adalah;
– Ali Hasan Al Halabi yang tulisan-tulisannya telah ditahzir oleh para ulama Lajnah Da’imah karena memuat ajakan kepada irja’.
– Termasuk da’i irja’ di zaman ini Rabe’ bin Hadi Al Madkhali, Yasir Burhami Al Mishri, Ahmad Farid, Thal’at Az-Zahran, Khalid Abdurrahman, Adil As-Sayyid, Abdul Aziz Ar-Rayyis, Sulthan Al Umairi, Abdul Malik Ramadhani, Ibrahim Ar-Ruhaili, Ra’id Al Iraqi, dan Ahmad Bazmul dan banyak lagi.