Diantara kaidah yang telah baku dalam ajaran Ahlussunnah, bahwa seseorang dinilai sesuai apa yang tampak darinya apakah ia muslim atau kafir.
Oleh karenanya Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mengingkari dengan keras Usamah Radhillah Anhu ketika ia membunuh seseorang setelah orang itu mengucapkan “Laa ilaaha Illallah”. Nabi mengatakan; Kenapa kamu bunuh dia setelah dia mengucapkan Laa ilaaha Illallah?!
Bahkan saat Usamah berusaha menjelaskan bahwa orang itu hanya ingin menyelamatkan dirinya dengan ucapannya itu, Nabi mengatakan : Sudahkah kau belah hatinya, sehingga kamu yakin bahwa ia mengucapkannya hanya ingin cari selamat?!
Maka barangsiapa menampakkan kekufuran seperti sujud kepada kuburan atau memanggil-manggil wali, kami menilainya sebagai orang kafir dan tidak perlu membongkar isi hatinya. Sama halnya dengan orang yang mengucapkan Laa ilaaha Illallah, maka ia muslim dan tidak perlu membongkar isi hatinya.
Kami menilai sesuai yang tampak, dan yang tersembunyi kami serahkan urusannya kepada Allah.
Wallahu Hadiy Ila Sawaais Shiraath.