SAAT HEWAN LEBIH MULIA DARI MANUSIA

Siapakah yang lebih mulia, manusia atau hewan?! Tentu semua sepakat bahwa manusia ciptaan Allah yang paling mulia dengan kelebihan-kelebihan yang mereka punya. Allah menyebutkan tingginya kemuliaan manusia pada banyak ayat. Diantaranya;

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Qs. Al Israa’: 70)

Tapi kendati begitu Allah juga menyebutkan bahwa kemuliaan ini bisa runtuh terperosok ke lembah paling dalam dimana saat itu hewan menjadi lebih mulia dari manusia. Dalam surat At-Tiin Allah mengatakan; “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).” (Qs. At-Tiin; 4-5)

Dalil lain yang menunjukkan rendahnya kedudukan hewan bahwa Allah memperumpamakan manusia yang membangkang dengan ternak bahkan lebih buruk dari ternak. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Qs. Al A’raf; 179)

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma ia berkata; Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadapkan wajahnya kepada kami dan berkata; “Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada 5 perkara yang apabila kalian diuji dengannya, dan aku berlindung kepada Allah dari sampai kalian mendapatkannya; Tidaklah kekejian kaum Luth merebak sampai mereka berani terang-terangan, kecuali akan merebak di tengah mereka penyakit tha’un dan awja’yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka.

Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran melainkan mereka akan ditimpa kekeringan dan sulitnya kehidupan dan kezaliman penguasa kepada mereka.

Tidaklah mereka menahan zakat hartanya melainkan akan ditahan hujan dari langit. Kalau bukan karena hewan ternak hujan tidak diturunkan

Dan tidaklah mereka mengingkari perjanjian dengan Allah dan rasul-Nya melainkan Allah jadikan musuh mereka menguasai mereka dan mengambil sebagian yang mereka punya

Dan kapan pemimpin mereka tidak berhukum dengan kitabullah dan memilah-milih dari yang Allah turunkan melainkan Dia jadikan permusuhan diantara mereka.” HR Ibnu Majah 4019, At-Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir 13619

Pada hadits diatas kita dapati bahwa menahan zakat dan tidak membayarkannya adalah sebab Allah menahan hujan dari langit. Dan kalau pun Allah menurunkannya hujan itu untuk hewan bukan manusia. Dan jika kita perhatikan lebih jauh, satu sebab bisa berakibat satu negeri kekeringan, maka bagaimana jika semua sebab itu ada pada kita seluruhnya?!

1- Tersebarnya perbuatan kaum Luth, bahkan orang sekarang sudah berani terang-terangan.

2- Melakukan kecurangan dalam perniagaan

3- Menahan zakat dan tidak mau membayarkannya

4- Tidak mau terikat dengan aturan Allah dan rasul-Nya

5- Penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah dan hanya memakai yang sesuai selera

Inilah saat dimana hewan lebih mulia dari manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *