Siapa yang tidak pernah mendengar perkataan “mabok agama”. Istilah ini sering sematkan oleh kelompok anti Islam kepada orang-orang yang istiqamah diatas Islam atau terusik melihat Islam atau ummatnya dizalimi. Padahal keistiqamahan dan ghirah adalah sikap yang wajar dari seorang muslim karena diperintahkan di dalam Islam. Istilah “mabok agama” sebenarnya lebih cocok diberikan kepada kelompok atau orang-orang yang memanipulasi agama untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Diantaranya seperti penganut agama Baha’iyah yang lagi santer dibicarakan.
Berawal dari Mentri Agama Yaqut yang tiba-tiba mengucapkan selamat hari raya kepada penganut agama Baha’i. Disini pembaca akan mengetahui beberapa fakta menarik tentang agama Baha’i ini.
1. Presiden pertama RI Soekarno pernah melarang penyebaran paham agama Baha’i di Indonesia melalui Keppres No. 264/1962. Menurutnya paham Baha’i tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia, menghambat revolusi, dan bertentangan dengan cita-cita sosialisme Indonesia. (Historia)
2. Keppres di atas akhirnya dicabut oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gusdur) dengan keppres No. 69/2000 yang isinya mengakui secara konstitusional keberadaan ajaran Baha’i dan memperbolehkan menjalankan aktivitas keagamaannya. (Historia)
3. Baha’i adalah agama di luar Islam,Kristen, Katolik, Hindu, Budha & Khonghucu. Ia bukan aliran dari satu agama. (Lukman Hakim Syaifudin, Historia)
4. Agama Baha’i berasal dari Iran. Ia dicetuskan pada tahun 1844 M oleh pendirinya Ali Muhammad Ridha As-Syirazi dengan julukan “Al Bab” dan kemudian diteruskan oleh Mirza Husein Ali yang dijuluki dengan “Al Baha”. Dari sinilah paham ini disebut Baha’i dan pengikutnya disebut Baha’iyun.
5. Kesesatan agama Baha’i;
a. Memiliki kitab suci dan kiblat sendiri. Kitab sucinya Al Aqdas sedangkan kiblat mereka di Syiraz, rumah kelahiran Al Bab
b. Meyakini bahwa “Al Bab” sebagai pencipta segala sesuatu. Ia menciptakan ciptaannya dengan kalimatnya. Para pemeluk agama ini juga meyakini bahwa Al Bab adalah asal usul alam semesta dan bahwa dia (Al Bab) menyatu dengan semua makhluk.
c. Mengingkari hari kiamat, hari pembalasan. Menurut mereka barangsiapa mati di atas kebaikan ruhnya akan lahir kembali pada makhluk lain yang terhormat. Dan barangsiapa mati di atas kejelekan, ruhnya akan lahir kembali pada anjing dan babi.
d. Meyakini bahwa Budha, Khonghucu, Zoroaster adalah nabi dan bahwa semua agama benar. Dan bahwa Taurat dan Injil yang ada sekarang masih asli dan belum dirubah. Disamping itu mereka juga meyakini perlunya penyatuan semua agama ke dalam agama Baha’i
e. Meyakini bahwa Nabi Isa mati disalib.
f. Mengingkari mukjizat para nabi, keberadaan malaikat, jin, surga & neraka.
g. Mengharamkan jilbab bagi wanita, menghalalkan mut’ah.
h. Mengingkari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai nabi terakhir. Dan meyakini agama Baha’i sebagai penghapus syariat Islam
i. Shalat ditunaikan hanya 3 kali sehari, subuh, dhuhur dan Asar. Masing-masing 3 rakaat. Wudhu dilakukan dengan air mawar. Apabila tidak ada maka cukup dengan membaca bismillah 5x. Bacaannya “bismillah al athhar, al athhar, al athhar”
Ini sebagian kecil dari segudang kesesatan agama Baha’i.
Berikut ini adalah fatwa dari Mufti Al Azhar dan Mufti Saudi Arabia Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah.
Fatwa Daar Al Ifta Al Azhar Asy-Syarif
Bismillah, wal hamdulillah. Was-Shalaatu was-Salaam ‘Ala Rasulillah. Wa ba’du;
Al Baha’iyyah adalah firqah yang murtad keluar dari Islam. Tidak boleh mengimaninya dan bergabung dengannya. Tidak diperkenankan baginya mendirikan ormas atau yayasan. Yang demikian karena akidah mereka adalah hululiyah dan menjalankan selain syariat yang Allah turunkan. Mengakui pimpinannya sebagai nabi bahkan tuhan. Inilah yang difatwakan oleh Majma’ Al Buhuts Al Islamiyah pada masa Asy-Syaikh Jad Al Haq dan dikukuhkan kembali sekarang.
Fadhilatus Syaikh Jad Al Haq mantan Syaikh Al Azhar rahimahullah berkata;
“…Al Baabiyah atau Al Baha’iyah adalah paham campuran yang berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat dan agama-agama. Tidak ada padanya hal baru yang dibutuhkan oleh ummat Islam dalam meraih kemuliaannya dan menguatkan persatuannya. Bahkan tampak bahwa mereka bergerak demi kepentingan zionis dan kolonialisme. Ia adalah sempalan pemikiran dan agama yang menjadi bala bagi ummat Islam dan memerangi Islam atas nama agama.
Fatwa Mufti Saudi Arabia Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah
Beliau ditanya tentang orang-orang yang mazhabnya mengikuti Baha’ullah yang mengaku nabi dan bahwa Allah menyatu dengannya. Bolehkan bagi muslimin mengubur orang-orang kafir itu di pemakaman Islam?
Beliau menjawab; Apabila akidah Baha’iyah seperti yang disebutkan, maka tidak ada keraguan akan kekafiran pengikutnya dan tidak boleh mengubur mereka di pemakaman muslim. Karena siapa saja mengaku nabi setelah nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka dia pendusta dan kafir berdasarkan nash dan ijma’ muslimin. Karena hal ini pengingkaran terhadap firman Allah Ta’aala; “Muhammad bukan bapak bagi salah seorang kalian, melainkan dia adalah rasulullah dan penutup para nabi.” Dan juga pendustaan terhadap hadits-hadits mutawatir dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengatakan bahwa beliau adalah penutup para nabi dan tidak ada nabi setelahnya.
Begitu pula siapa saja yang mengklaim bahwa Allah bersatu dengannya atau dengan siapa pun dari ciptaan-Nya maka dia kafir berdasarkan kesepakatan (ijma) muslimin.Karena Allah tidak bersatu dengan siapa pun dari ciptaan-Nya. Allah lebih agung dan mulia dari dianggap demikian. Barangsiapa mengatakan begitu maka dia kafir menurut ijma’ muslimin. Mendustakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang menjelaskan bahwa Allah di atas Arsy. Dia naik dan di atas semua makhluk-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’aala Maha Tinggi tidak ada satu pun yang menyerupai Dia atau menyamai-Nya. Dia sendiri memperkenalkan dirinya kepada hamba-hamba Nya pada firman-Nya; “Sesungguhnya Rab kalian adalah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari kemudian dia naik ke langit.” (Qs. Al A’raf; 54)
Apa yang telah aku jelaskan ini kepadamu tentang hak Allah merupakan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diajarkan oleh para rasul dan penutupnya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Begitu pula para penerus beliau Khulafa’ur Rasyidin dan para sahabat beliau dan orang-orang yang setia mengikuti jejak langkah beliau sampai sekarang ini.
Dan ketahuilah saudaraku, sesungguhnya aku belum pernah membaca sedikit pun dari buku-buku Al Baha’iyah sampai saat ini. Tapi aku telah mengetahui dari banyaknya informasi bahwa mereka adalah kelompok sesat, kafir dan murtad dari Islam. Maka sesuai apa yang disebutkan pada pertanyaan inilah jawabannya.
Kemudian setelah itu aku mendapati sebuah artikel tentang dialog antara seorang sunni dengan seorang baha’i. Dialog ini disebarkan oleh majalah Anshar Sunnah di Cairo, Al Hady Al Muhammady edisi ke-4. Pada dialog itu penganut ajaran Baha’i dengan tegas menyatakan bahwa Baha’ullah adalah rasul dari kelompok Baha’iyah. Dan rasul ini datang untuk menghapus syariat-syariat sebelumnya. Ia juga meyakini bahwa setiap zaman perlu adanya rasul (baru). Ia juga mengingkari malaikat. Katanya malaikat adalah ruhnya orang-orang beriman yang tinggi. Tampak pada ucapannya juga bahwa ia mengingkari kebangkitan jasad manusia, mengingkari kedatangan dajjal. Dan tidak diragukan bahwa klaim kelompok ini bahwa pimpinannya adalah rasul dan bahwa setiap zaman perlu ada rasul (baru) adalah kekufuran yang terang benderang.