AL IMAM AL BARBAHARI

Beliau adalah seorang imam, teladan, seorang mujahid, guru kaum hanabilah dan salah seorang pembesarnya dimasanya. Beliau adalah Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Khalaf Al Barbahari, nisbat kepada Barbahar yaitu sebuah obat-obatan yang didatangkan dari negeri India.

Sumber yang kami punya tidak satu pun menyebutkan tentang kelahiran dan tempat tumbuhnya. Tapi tampaknya beliau lahir dan tumbuh di Baghdad mengacu kepada popularitas dan kedudukannya yang tinggi disana ditengah-tengah orang awam maupun pembesarnya.

Al Imam Al Barbahari adalah kawan dari sekumpulan murid-murid imam Ahlussunnah wal Jama’ah Ahmad bin Hambal rahimahullah. Beliau mengambil ilmu dari mereka dan mayoritasnya adalah orang-orang Baghdad. Ini diantara sekian bukti bahwa beliau tumbuh di tengah-tengah iklim ilmiyah sunniyah. Kondisi ini sangat berperan dalam membentuk pribadinya.

Semasa hidupnya Al Imam Al Barbahari sangat disegani, berani mengatakan yang benar, seorang dai kepada sunnah dan ucapannya didengar oleh penguasa dan memiliki kedudukan spesial di hati mereka. Majlisnya dipenuhi dengan pembahasan seputar hadits, atsar dan fikih. Hadir di majlis beliau banyak dari imam-imam dalam bidang hadits dan fikih. Namun disamping itu beliau sangat zuhud dan dikenal sebagai orang yang wara’. Abul Hasan bin Basyar berkata; Al Barbahari berlepas dari warisan ayahnya sebesar 70.000 dirham.

Beliau juga sangat bersemangat mengajak kepada kemurnian agama. Oleh karena itu sikapnya sangat keras kepada Ahlulbid’ah dan ahwa’. Mengingkari mereka dengan tangan dan lisan. Kondisi ini yang menjadikan Ahlulbid’ah dan ahwa sangat memusuhinya. Mereka memanasi penguasa untuk menangkapnya. Sampai akhirnya pada tahun 321 H Khalifah Al Qahir memerintahkan menterinya Ibnu Muqlah untuk menangkap Al Barbahari berikut murid-muridnya. Menghadapi ancaman ini Al Barbahari pun bersembunyi sementara sekumpulan murid-murid seniornya berhasil ditangkap dan dibawa ke Basrah. Tapi Allah menghukum Ibnu Muqlah atas perbuatannya ini dan menjadikan Al Qahir membencinya. Akhirnya Ibnu Muqlah melarikan diri dan posisinya sebagai menteri dicopot dan rumahnya dibakar. Sementara itu Al Qahir sendiri meninggal setelahnya para hari Rabu pada tanggal 6 Jumadil Akhirah tahun 322 H. Ia diturunkan paksa dari kedudukannya dan pada hari yang sama kedua matanya dicongkel hingga buta.

Dengan berubahnya kondisi politik saat itu akhirnya Al Barbahari keluar dari persembunyiannya dan kembali berkiprah menyebarkan ilmu dan membantah Ahlulbid’ah dan ahwa. Tapi Ahlulbid’ah tidak tinggal diam hingga mereka berhasil kembali mempengaruhi Khalifah Ar-Radhi untuk memusuhi Al Barbahari. Maka ia pun menyuruh kepala polisi Badr Al Harasi menyebarkan maklumat; Tidak dibolehkan dua orang dari pengikut Al Barbahari mengadakan pertemuan. Melihat kondisi yang tidak menguntungkan itu Al Barbahari kembali menyembunyikan diri hingga akhirnya beliau wafat dalam persembunyiannya para bulan Rajab tahun 329 H.

Dikisahkan saat Al Barbahari wafat dalam persembunyiannya dan ketika itu beliau bersembunyi di rumah saudari Tauzun salah seorang amir. Pemilik rumah berkata kepada pembantunya, carikan siapa yang bisia memandikannya. Ketika tukang mandikan mayit datang pintu pun ditutup agar tidak diketahui siapa pun. Kemudian tukang mandikan mayit ini menyolatkan Al Barbahari seorang diri. Saat itu pemilik rumah menyaksikan dirumahnya penuh dengan laki-laki berpakaian putih dan hijau. Tapi saat shalat selesai dan salam ia tidak melihat seorang pun. Ia berkata kepada pemilik rumah; Wahai tuan, apa Anda melihat apa yang aku lihat? Pemilik rumah itu berkata; iya! Tukang mandikan mayit itu berkata; Pintu terkunci dan kuncinya ada sama saya. Apa benar Anda melihatnya? Wanita itu menjawab; Iya. Kuburkan dia di rumahku dan apabila aku mati kuburkan aku disampingnya.

Semoga Allah merahmati Al Imam Al Barbahari dan memberinya pahala yang besar. Sungguh dia adalah seorang imam dan teladan, seorang sunni, salafy dan tegas terhadap Ahlulbid’ah dan kaum zindiq.

Diringkas dari Syarh Sunnah Al Barbahari, tahqiq Khalid Raddadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *