RESIKO NLP TRAINING BAGI AKIDAH MUSLIM

NLP (Neuro Linguistik Programming) menurut Wiki adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA pada tahun 1970-an. Penciptanya mengklaim adanya hubungan antara proses neurologi (“neuro”), bahasa (“linguistic”) dan pola perilaku yang dipelajari melalui pengalaman (“programming”) dan bahwa hal tersebut dapat diubah untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan Bandler dan Grinder mengklaim bahwa ketrampilan seseorang dapat “dimodel” menggunakan metodologi NLP kemudian ketrampilan tersebut dapat dimiliki oleh siapa saja. Bandler dan Grinder juga mengklaim bahwa NLP dapat mengobati masalah seperti pobia, depresi, gangguan kebiasaan, penyakit psikosomatik, miopia,alergi, flu dan gangguan belajar, sering kali hanya dalam satu sesi terapi.
Tapi tahukah Anda bahwa “ilmu” sangat bertentangan dengan akidah Islam?!
NLP atau dalam bahasa Arabnya Al Barmajah Al Lughawiyah Al Ashabiyah merupakan cabang dari ilmu filsafat timur yang bertautan dengan keyakinan-keyakinan yang batil.
Ia juga program cuci otak yang berakhir kepada kesimpulan bahwa alam semesta merupakan kesatuan yang satu, tidak ada Rabb (yang mengatur) atau marbub (yang diatur), Pencipta atau yang diciptakan, tapi satu kesatuan alias wihdatul wujud.
Ilmu ini mengangukan kekuatan akal pikiran melebihi kapasitas yang Allah berikan dan menganggapnya mampu memberikan manusia kemampuan untuk merubah kualitas hidup dan mewujudkan keingingan-keinginannya sampai hal-hal yang mustahil diwujudkan oleh orang sepertinya.
Ilmu ini hanya terapi yang tidak ada gunanya. Kondisi bahwa pada sebagian kasus berguna hal itu hanya bertepatan dengan takdir saja. Haram hukumnya mengajarkannya, berlatih dengannya serta mempraktekkannya