Sebuah pertanyaan diajukan kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Apa nasib seorang muslim yang puasa, shalat dan zakat akan tetapi memiliki keyakinan terhadap para wali, yaitu yang dinamakan pada sebagian negeri-negeri Islam sebagai i’tiqad yang baik dan bahwa para wali bisa mencelakakan dan memberi manfaat. Selain itu orang ini juga menyeru si wali dengan mengatakan; Wahai fulan untukmu ini dan itu, apabila anak perempuanku atau anak laki-lakiku diberi kesembuhan. Atau (ucapan), demi Allah wahai fulan…dan (ucapan) yang serupa dengan ini. Apa hukum yang demikian dan apa nasib si muslim pada kasus ini?
Jawab; Penamaan orang ini terhadap orang yang bernazar kepada kuburan dan para wali serta menyeru mereka, menamakan orang ini sebagai muslim merupakan kebodohan dari orang yang memberi nama.
Pada hakikatnya, orang ini bukan orang Islam karena dia musyrik. Allah Ta’aala berfirman; ((Dan Rabb kalian berkata, mintalah kepada-Ku Aku akan penuhi. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan memasuki neraka Jahannam dalam keadaan hina)).
Maka doa tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allah semata, karena Dialah yang mengangkat kesulitan dan memberi kemanfaatan ((Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).)) (QS. 27:62)
Orang ini jikalau dia shalat, puasa dan berzakat sedangkan dia menyeru selain Allah dan beribadah kepada selain Dia dan bernadzar untuk selain Dia, maka dia musyrik ((Allah telah haramkan atasnya surga dan tempat kembalinya neraka, dan tidak ada bagi orang-orang dzalim seorang pun penolong))
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=n2Ltvs-ifw4
الشيخ محمد بن صالح العثيمين -رحمه الله- :
“السؤال : ما مصير المسلم الذي يصوم ويصلي ويزكي ولكنه يعتقد بالأولياء ، والذي يسمونه في بعض الدول الإسلامية اعتقادًا جيدًا ؛ أنهم يضرون وينفعون ، وكما أنه يقوم بدعاء هذا الولي ، فيقول : يافلان لك كذا وكذا إذا شُفِيَ ابني أو ابنتي ، أو : بالله يا فلان . ومثل هذه الأقوال ، فما حكم ذلك وما مصير المسلم فيه ؟
الجواب : تسمية هذا الرجل الذي ينذر للقبور والأولياء ويدعوهم ، تسميته مسلمًا جهلٌ من المسمِّي ، ففي الحقيقة أنّ هذا ليس بمسلم لأنه مشرك . قال الله تعالى : {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} ، فالدعاء لا يجوز إلا لله وحده ، فهو الذي يكشف الضر ، وهو الذي يجلب النفع ، {أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ} ، فهذا وإن صلى وصام وزكى وهو يدعو غير الله ويعبده وينذر له فإنه مشركٌ {قَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} .” اهـ